“Saya sering terlambat ke latihan. Klub mencoba menutupi semuanya. Mereka mendenda saya, tapi saya tidak peduli. Depresi saya sudah mencapai tingkat yang tidak ingin saya ingat,” kenangnya.
Ia juga mengungkapkan bagaimana ia salah menanggapi niat baik Presiden Inter, Massimo Moratti, yang mencoba membantunya melewati masa kelam tersebut dengan menawarkan untuk mengirimnya ke klinik rehabilitasi di Swiss.
Namun, Adriano malah tidak memahami niat tersebut dan menganggap Moratti ingin mengirimnya ke rumah sakit jiwa.
“Suatu hari Moratti berkata kepada saya, ‘Kami ingin mengirimmu ke tempat khusus.’ Mereka ingin mengirim saya ke klinik rehabilitasi di Swiss,” tuturnya.
“Saya mengalami depresi. Saya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan: ‘Mengapa Anda mencoba mengirim saya ke rumah sakit jiwa?’ Saya mulai merasa gelisah. Seorang pemain dirawat di klinik rehabilitasi? Sialan, tidak,” pungkasnya.
Page: 1 2
RADAR PANGANDARAN.COM - Direktur olahraga Barcelona, Deco, memastikan bahwa klub tidak berencana mencari penyerang baru…
RADAR PANGANDARAN.COM - Honda PCX 2025 diperkirakan rilis di Indonesia pada Desember 2024. Pekan lalu,…
RADAR PANGANDARAN.COM - Prediksi Hadirnya Aerox 155 Turbo dan XMAX 250 cc Turbo sebagai produk…
BANDUNG, RADARPANGANDARAN.COM — Kabar baik tentang Persib Bandung. Terutama usai Persib Bandung menang dan belum…
RADAR PANGANDARAN.COM - Jan-Carlo Simic mengenang momen bergabung dengan AC Milan dan mengaku tidak percaya…
RADAR PANGANDARAN.COM - Pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti, memberikan dukungan terhadap penunjukan Claudio Ranieri sebagai…
This website uses cookies.