Kritikan Tajam Costacurta untuk Rafael Leao: “Dia Berada di Posisi ke-12 dalam Kontribusi di Lapangan”

RADAR PANGANDARAN.COM – Legenda AC Milan, Alessandro Costacurta, melontarkan kritik tajam terhadap Rafael Leao, dengan mengatakan bahwa pemain sayap tersebut hanya berada di posisi ke-12 dalam hal kontribusi di lapangan. Saat menjadi bintang tamu di acara Sky Sport, Billy Costacurta memuji keberanian pelatih Paulo Fonseca yang mencadangkan Leao dalam kemenangan AC Milan atas Udinese. Menurut Costacurta, performa Leao belum memenuhi ekspektasi, sehingga wajar jika Fonseca membuat keputusan tersebut. Costacurta menegaskan bahwa perlakuan yang sama terhadap semua pemain bukanlah sesuatu yang realistis, dan dia membandingkan situasi Leao dengan Douglas Luiz di Juventus. "Kita terus membicarakan Leao, tetapi dari segi performa, mungkin dia ada di urutan kedua belas. Mengapa kita bicara tentang Leao? Karena kita berharap banyak darinya," ujar Costacurta, dikutip dari Calciomercato. Costacurta mengakui bahwa Leao memiliki kekuatan fisik dan kecepatan yang luar biasa, tetapi dia meragukan kemampuan Leao dalam hal penyelesaian akhir dan memberikan assist. Dia juga mengkritik kurangnya kepemimpinan Leao, yang menurutnya penting dalam mempengaruhi performa tim. "Leao punya bakat seperti apa? Dari segi kekuatan fisik, dia termasuk 10 pemain terbaik saat ini. Dari segi kecepatan? Dia sangat cepat. Teknik dengan kecepatan? Bagus sekali. Tapi soal tembakan ke gawang dan assist? Apakah dia masuk 100 besar? Menurut saya tidak. Dalam hal kepemimpinan, apakah dia masuk 150 besar? Menurut saya tidak," jelasnya. Pentingnya Kepemimpinan dan Mentalitas Dalam wawancara tersebut, Costacurta juga membahas pentingnya pemain seperti Fofana, yang menurutnya memiliki bakat luar biasa dalam memimpin tim—sesuatu yang tidak dimilki oleh Leao. Costacurta membandingkan situasi Leao dengan Gennaro Gattuso, yang meskipun kurang dalam hal keterampilan teknis, mampu bermain di level tertinggi selama bertahun-tahun karena mentalitas dan kepemimpinannya. "Pesan yang disampaikan Fofana dalam situasi seperti ini berbeda. Apakah orang akan mengatakan bahwa Fofana berbakat? Tidak. Tapi dia memiliki bakat luar biasa dalam memimpin tim, yang mungkin lebih penting daripada bakat teknis," ujar Costacurta. Ia juga menambahkan bahwa Gattuso, yang ketika tiba di Milan belum memiliki keterampilan teknis yang mumpuni, mampu mencapai kesuksesan besar karena kepribadian dan kepemimpinannya di lapangan. "Gattuso datang ke Milan tanpa tahu cara mengontrol bola dengan baik. Tapi dia bermain selama 10 tahun di level tertinggi dan menjadi juara dunia berkat mentalitas dan kepemimpinannya," tambahnya. Fonseca Mulai Tunjukkan Ketegasan Costacurta juga menyinggung bahwa Fonseca mulai menunjukkan ketegasan dengan mencadangkan pemain-pemain kunci AC Milan dalam kemenangan 1-0 melawan Udinese. Menurutnya, Fonseca ingin menyampaikan pesan yang kuat kepada para pemain, media, dan orang luar bahwa dia sudah lelah menghadapi situasi tertentu di klub. "Saya pikir Fonseca telah berkomunikasi dengan para pemain sepanjang minggu itu. Dia ingin menunjukkan kepada media dan orang luar bahwa dia sudah lelah dengan situasi tertentu," kata Costacurta. "Isu penalti itu bahkan lebih buruk dari situasi Roma. Kisah penalti sangat sulit diatasi, dan Fonseca ingin mengambil kembali kendali tim, pertama dengan kata-kata dan kemudian dengan tindakan." Dengan keputusan untuk mencadangkan pemain-pemain kunci, Costacurta menilai bahwa Fonseca sedang berusaha memperkuat otoritasnya sebagai pelatih.