“Kami telah kalah dalam banyak pertandingan seperti ini, tetapi hari ini kami menang. Saya tidak ingin mengatakan bahwa kami adalah tim besar, namun kemenangan ini adalah langkah maju,” lanjutnya.
De Roon kemudian menjelaskan perannya setelah keluarnya Djimsiti, yang memaksa Atalanta bermain dengan formasi berbeda, yaitu empat bek, untuk menghentikan gelandang Udinese.
“Kami bermain dengan formasi empat bek untuk menghentikan gelandang mereka. Kami jarang melakukannya, tetapi hari ini itu diperlukan untuk mengambil referensi satu lawan satu dengan lebih baik,” paparnya.
Sementara itu, pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, juga mengakui bahwa cedera Djimsiti memaksa timnya menggunakan formasi yang jarang mereka terapkan.
“Cedera Djimsiti memaksa kami untuk beradaptasi. Kami memilih formasi empat bek dan memasukkan Ederson untuk memberikan lebih banyak perlindungan di lini tengah,” tutur Gasperini.
“Itu adalah pilihan yang harus diambil, karena kami kesulitan menghadapi pergerakan lawan dan tidak menemukan referensi,” akunya.
“Di babak pertama kami masih kesulitan, tetapi di babak kedua formasi ini memberikan stabilitas lebih. Setiap lini bekerja lebih baik, dan ini memungkinkan kami membalikkan keadaan,” pungkasnya.