oleh

Menembak Olahraga Paling Mahal di Indonesia, Minim Peminat!

Pembangunan fasilitas semacam ini membutuhkan investasi besar, sehingga biaya sewa lapangan pun tinggi. Tidak semua kota menyediakan lapangan tembak resmi, sehingga atlet harus melakukan perjalanan jauh atau bergabung dengan klub khusus. Keterbatasan akses ini membuat olahraga menembak tidak sepopuler olahraga lain yang lebih mudah diakses.

4. Biaya Keanggotaan Klub

Biaya keanggotaan klub menambah beban finansial bagi orang yang menekuni olahraga menembak. Klub resmi biasanya mematok iuran bulanan atau tahunan yang cukup tinggi.

Anggota klub mendapatkan akses ke fasilitas, bimbingan pelatih, serta kesempatan ikut kompetisi. Namun, biaya keanggotaan ini menjadi penyaring alami yang hanya bisa dijangkau kalangan tertentu.

Orang yang tidak siap dengan beban biaya tentu akan berpikir dua kali untuk bertahan di olahraga ini.

5. Peran Pelatih Profesional

Pelatih profesional juga membuat menembak olahraga paling mahal di Indonesia. Teknik menembak tidak bisa dikuasai hanya dengan mencoba sendiri. Atlet membutuhkan pelatih yang berpengalaman untuk melatih akurasi, konsentrasi, serta teknik pernapasan.

Tarif pelatih profesional sangat tinggi karena jumlahnya terbatas dan keahliannya langka. Seseorang yang serius ingin berprestasi di olahraga ini harus rela mengalokasikan dana besar demi bimbingan intensif.

Minim Peminat Karena Faktor Biaya

Minim peminat menjadi konsekuensi logis dari tingginya biaya. Banyak orang tertarik mencoba menembak, tetapi mundur setelah mengetahui besarnya biaya yang harus dikeluarkan.