“Kita harus melihat apa yang dia ubah. Di Roma, dia tidak mengubah apa pun. Tahun sebelumnya mereka berada di posisi keenam, dan tahun dengan Lukaku, mereka juga tetap di posisi itu,” jelasnya.
“Tahun ini, pasti ada perubahan, karena dari posisi kesepuluh tidak butuh banyak,” tambahnya.
“Namun, satu hal adalah mencapai posisi ketujuh, dan hal lain adalah mencapai posisi yang lebih tinggi. Ada banyak faktor: tidak memiliki kompetisi Eropa bisa sangat membantu,” ungkapnya.
Terakhir, Di Canio juga menyoroti tantangan yang akan dihadapi pelatih dan staf teknis dengan format baru Liga Champions musim ini.
Menurutnya, perubahan ini akan membuat setiap pelatih membutuhkan persiapan lebih intensif karena harus mempelajari lebih banyak tim.
“Liga Champions yang baru akan membawa perubahan besar: pekerjaan yang akan ditanggung oleh pelatih dan staf teknis jauh lebih berat dibandingkan sebelumnya,” paparnya.
“Jika dulu Anda hanya perlu mempelajari tiga tim, sekarang delapan. Anda datang dari pertandingan buruk, harus bermain di Manchester, lalu menghadapi tim lain: hingga pertandingan ketujuh atau kedelapan Anda harus terus bermain,” tuturnya.