oleh

Pep Guardiola: Vinicius Layak Memenangkan Ballon d’Or, Sama Seperti Haaland Tahun Lalu

Florentino bahkan menginstruksikan agar tidak ada liputan atau perhatian yang diberikan melalui saluran resmi dan media sosial klub untuk acara Ballon d’Or yang menobatkan Rodri sebagai pemenang.

Keputusan ini menuai kritik dari berbagai penjuru dunia dan membuat France Football kecewa karena sejak 1965, majalah tersebut telah memberikan penghargaan kepada pemain terbaik dunia berdasarkan pemungutan suara dari para juri mereka.

Dalam editorial di L’Equipe pagi ini, mereka mengkritik tajam sikap Florentino Perez dan pihak Real Madrid yang dianggap tidak menunjukkan fair play.

Vincent Garcia, kepala redaksi France Football, mengaku mendapat tekanan dari Madrid, yang disebutnya ingin mengubah aturan di saat terakhir dan menjelaskan mengapa Vinicus gagal menjadi pemenang.

“Kami sangat jelas dengan Real Madrid dan semua klub lainnya. Tahun ini, pemenang tidak akan diberitahu sebelumnya. Saya kira semuanya sudah menerima aturan ini, tetapi pada saat terakhir, entah kenapa, mereka ingin mengubahnya,” kata Garcia dikutip dari Calciomercato.

“Saat Real Madrid mengambil keputusan, saya tidak yakin tidak ada unsur gertakan,” lanjutnya.

Garcia menambahkan, “Vinicius mungkin saja dipengaruhi oleh kehadiran Bellingham dan Carvajal dalam lima besar, yang secara matematis mengurangi poinnya.”

Ia menerangkan bahwa musim Real Madrid yang bergantung pada 3-4 pemain membuat juri membagi preferensi mereka, yang akhirnya menguntungkan Rodri.

“Tidak ada yang diberitahu sebelumnya, baik di Real Madrid maupun di City. Emosi yang ditunjukkan Rodri di panggung adalah jawaban terbaik. Dia tidak tahu apa-apa,” tegasnya.