Morata juga mengungkapkan bagaimana depresi yang dialaminya membuatnya memutuskan untuk berhenti bermain untuk Tim Nasional Spanyol.
“Ketika Anda melewati masa-masa sulit, seperti depresi dan serangan panik, tidak peduli pekerjaan apa yang Anda lakukan atau situasi apa yang Anda hadapi, Anda merasa seperti memiliki orang lain di dalam diri Anda yang harus Anda lawan setiap hari dan setiap malam,” tuturnya.
“Bagi saya, pilihan terbaik adalah meninggalkan Spanyol. Saya tidak bisa menahannya. Saya bergantung pada orang-orang yang pernah mengalami hal serupa, seperti Bojan,” terangnya.
“Tiga bulan sebelum Kejuaraan Eropa, rasanya mustahil. Saya bertanya-tanya apakah saya masih bisa bermain sepak bola lagi, saya tidak tahu apa yang terjadi pada diri saya. Ini adalah momen di mana apa yang paling Anda cintai menjadi hal yang paling Anda benci,” ungkapnya.
Morata juga mengakui bahwa depresi membuatnya merasa sangat malu ketika berada di sekitar anak-anaknya, hingga pada titik di mana ia tidak ingin menghabiskan waktu bersama mereka.
“Saya malu berada di dekat anak-anak saya dan keluar di tempat umum. Setiap kali saya keluar bersama mereka, saya selalu mengalami insiden, kadang tanpa niat buruk, dengan orang-orang yang mengomentari pertandingan sebelumnya,” ujarnya.
RADARPANGANDARAN.COM - Seiring berkembangnya teknologi, kebutuhan akan laptop yang tidak hanya tipis dan ringan, tetapi…
RADARPANGANDARAN.COM - Samsung tampaknya sedang mempersiapkan kehadiran HP murah terbaru mereka, Samsung Galaxy M16 5G,…
RADARPANGANDARAN.COM - Oppo A5 Pro segera meluncur dan mulai mencuri perhatian publik. Informasi dari platform…
RADARPANGANDARAN.COM - POCO kembali hadir dengan inovasi terbaru lewat seri POCO F7, yang kabarnya akan…
RADARPANGANDARAN.COM - MediaTek baru saja meluncurkan chipset terbaru mereka, Dimensity 8400, yang menjadi sorotan di…
RADARPANGANDARAN.COM - Oppo kembali menghadirkan inovasi dengan mengumumkan peluncuran Oppo Reno 13 Series secara global.…
This website uses cookies.