“Ini adalah satu-satunya penghiburan saya, tapi saya ingin kalian tahu bahwa vaping benar-benar membunuh.”
“Diego terkena infeksi dari bisul, yang kemudian menyebar ke bahunya dan bakteri tersebut menyebar ke seluruh tubuhnya, menyebabkan sepsis,” lanjutnya.
“Dalam beberapa hari, ginjal dan hatinya pulih dengan baik, dan semua orang optimis tentang kesembuhannya, tetapi tiba-tiba dia mengalami kolaps paru-paru dan meninggal.”
“Paru-parunya sangat terinfeksi hingga tidak mampu merespon sepsis. Mengapa? Karena penggunaan vape yang berlebihan,” tambahnya.
“Ketika orang-orang mengatakan kepada kalian untuk tidak vaping, dengarkanlah. Vape ini benar-benar membunuh.”
Vape mengandung nikotin, zat adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan dan berbagai penyakit paru-paru, seperti cedera paru akut, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan asma.
Sedangkan bahan kimia seperti diacetyl yang terkandung dalam vape dapat menyebabkan penyakit paru-paru serius.
Uap nikotin dari vape juga dapat meningkatkan produksi hormon adrenalin, yang berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung dan kematian mendadak.