Setelah itu, lakukan interval training dengan menggabungkan kayuhan cepat dan lambat secara bergantian. Misalnya, kayuh cepat selama 2 menit lalu perlambat selama 1 menit untuk pemulihan. Pola ini terbukti meningkatkan metabolisme tubuh dan mempercepat pembakaran lemak, termasuk di area perut.
Pesepeda harus menjaga posisi tubuh tetap tegak namun rileks tanpa terlalu membungkuk. Posisi tubuh yang benar membuat otot perut aktif menjaga keseimbangan sehingga latihan menjadi lebih efektif. Selain itu, pesepeda perlu menjaga ritme pernapasan dengan menarik napas dalam-dalam melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut secara teratur agar oksigen mengalir sempurna ke seluruh tubuh.
Durasi dan Frekuensi Bersepeda yang Ideal
Untuk mencapai hasil optimal, pesepeda perlu berlatih selama 30–60 menit per sesi, sebanyak 3–5 kali seminggu. Waktu terbaik untuk bersepeda biasanya pagi hari karena udara masih segar dan metabolisme tubuh lebih cepat aktif. Namun, sore hari juga bisa menjadi pilihan ideal setelah aktivitas harian.
Konsistensi menentukan keberhasilan, sebab perut buncit tidak akan hilang dalam waktu singkat. Dengan latihan rutin, tubuh beradaptasi, metabolisme meningkat, dan pembakaran lemak menjadi lebih cepat.
Pesepeda yang berani menantang diri di rute menanjak atau medan berat akan membakar kalori lebih banyak. Semakin besar tenaga yang dikeluarkan, semakin besar pula jumlah kalori yang terbakar. Dalam satu jam bersepeda intens, seseorang bisa membakar antara 400 hingga 800 kalori, tergantung berat badan dan intensitas kayuhan yang dilakukan.
Kombinasi Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat
Pesepeda harus mengimbangi latihan dengan pola makan yang sehat agar hasilnya maksimal. Menghindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh membantu proses pembakaran lemak berjalan lebih cepat.