“Gerakan ‘4 dan pulang’ itu terjadi saat Roma-Juve. Ada sedikit perselisihan di lapangan dengan Tudor. Saya terkena sikutan di lengan, dan secara naluriah saya berbalik serta membuat gestur itu, namun tanpa maksud mengejeknya. Kami orang Roma memang begitu,” ujarnya.
“Soal gol terindah dalam karier saya… mungkin ada dua: saat melawan Sampdoria di Genoa, dan tendangan lob di San Siro melawan Inter. Sulit untuk memilih,” tambahnya.
Meskipun mengaku tidak terlalu ambisius mengejar Ballon d’Or, Totti merasa bahwa kesempatan terbaiknya meraih penghargaan tersebut datang pada musim 2000-2001.
“Ballon d’Or bukanlah prioritas saya… Itu memang salah satu trofi paling penting, tetapi saya tidak pernah benar-benar memahami cara memenangkannya,” ucapnya.
“Mungkin kesempatan terbaik saya adalah pada tahun 2000-2001, jika kami memenangkan Euro,” jelasnya.
Totti juga menyinggung fenomena semakin langkanya pemain yang setia pada satu klub (bandiere), dan menyesali insiden tendangan yang ia lakukan terhadap Mario Balotelli.
“Bandiere sekarang sudah hampir punah. Mungkin hanya tersisa sedikit,” ungkapnya.
RADARPANGANDARAN.COM - Oppo kembali menghadirkan inovasi dengan mengumumkan peluncuran Oppo Reno 13 Series secara global.…
RADARPANGANDARAN.COM - Siapa sih yang nggak kenal seblak? Kuliner khas Bandung ini memang sudah jadi…
RADARPANGANDARAN.COM - Bayangkan bisa makan durian sepuasnya hanya dengan Rp149.000! Tempat makan all you can…
RADARPANGANDARAN.COM - Bogor, kota yang terkenal dengan cuacanya yang sejuk dan banyak pilihan kuliner, kini…
RADARPANGANDARAN.COM - Kabar gembira untuk para pecinta kuliner khas Indonesia, khususnya warga Depok! Mamang Rafael…
RADARPANGANDARAN.COM - Kabar gembira untuk warga Indonesia yang tinggal di Alhambra, Los Angeles! Kini, rasa…
This website uses cookies.