“Selain kerugian secara manusiawi, ini juga kerugian teknis, karena tim sudah mendekati model permainan yang memungkinkan mereka meraih hasil,” sesalnya.
“Di laga melawan Genoa pada babak pertama, mereka hampir mencapai kesempurnaan secara taktis. Ada potensi untuk peningkatan lebih lanjut, tetapi pemutusan hubungan secara tiba-tiba seperti ini benar-benar tindakan yang menjijikkan, bahkan dari sudut pandang profesional,” kecamnya.
Sabatini juga menyoroti keterlambatan dalam proses transfer pemain, meskipun ia tidak sepenuhnya menyalahkan hal ini pada De Rossi.
Ia melihat hal ini terjadi karena kurangnya koordinasi dan penghargaan terhadap peran serta pekerjaan sang pelatih.
“Soal kampanye transfer, saya hanya bisa mengatakan bahwa itu dilakukan terlambat, tetapi tetap tepat. Mereka menambahkan karakteristik yang sebelumnya tidak ada dalam skuad,” ujarnya.
“Saya tidak menyalahkan hal tersebut, meskipun awalnya De Rossi harus menurunkan formasi eksperimental karena pemain baru datang beberapa hari sebelumnya,” tambahnya.
“Masalah utamanya adalah kurangnya rasa hormat terhadap peran dan pekerjaan orang lain. Tidak mungkin De Rossi dipecat,” tuturnya.