Sementara itu, Alessandro Nesta, pelatih Monza, menilai keputusan wasit yang menganulir gol Dany Mota Carvalho dalam kekalahan 1-0 saat melawan Milan sangat tidak adil.
Nesta menyoroti bahwa gol tersebut dianulir karena tarikan ringan Bondo terhadap Theo Hernandez, yang dianggapnya bukan pelanggaran.
Ia juga meminta agar VAR dihapus dan menyatakan bahwa sepak bola telah menjadi terlalu rumit dengan aturan-aturan baru yang sering kali mengganggu alur permainan.
“Tentu saja saya marah, tetapi saya bangga dengan para pemain saya. Kami memainkan pertandingan hebat melawan Milan dan Atalanta. Kami bisa mencetak empat gol. Kami mencetak satu tetapi dianulir,” kata Nesta kepada Sky Sport.
“Sepak bola sedang dirusak, ada peraturan yang gila. Kita harus kembali ke cara wasit seperti dulu. Orang-orang tidak suka pertandingan yang terpecah-pecah oleh banyak pelanggaran,” lanjutnya.
“Di Bergamo (saat melawan Atalanta), wasit meminta maaf kepada kami. Hari ini, pelanggaran apa itu di tengah lapangan? Kita sedang mempersulit sepak bola,” kecamnya.
“Peraturan hari ini gila! Hapus VAR dan kembalikan sepak bola seperti dulu, di mana sesekali ada kontak fisik,” tuturnya.