Zazzaroni melihat nasib Dybala saat ini tak jauh berbeda dengan Roberto Baggio, yang mengalami situasi serupa ketika dia ditinggalkan oleh klub-klub besar seperti Fiorentina, Juventus, Milan, dan Inter.
Meskipun demikian, akhirnya Baggio menemukan kebahagiaan di klub Brescia dan tidak memilih meninggalkan Italia.
Zazzaroni menyoroti bahwa situasi yang terjadi pada Dybala dan Baggio adalah akibat dari bakat hebat yang sering kali dianggap berlebihan dan terlalu mahal oleh klub-klub sepak bola Italia yang kekurangan pemain bertalenta.
“Berapa kali saya telah melihat situasi serupa, berapa kali dengan Roberto Baggio, yang ditinggalkan oleh Fiorentina, kemudian Juventus, Milan, Inter, dan akhirnya dunia sepak bola,” kata Zazzaroni.
“Tidaklah mengherankan jika dia akhirnya menemukan tempat yang bahagia di Brescia, yang bukan berada di Arab Saudi,” lanjutnya.
“Berapa kali pemain berbakat dianggap berlebihan dan terlalu mahal oleh sepak bola kita yang selama bertahun-tahun kekurangan bakat,” sindirnya.
Zazzaroni juga mengungkapkan bahwa Dybala sebenarnya tidak asing dengan momen-momen sulit.
Ia mencontohkan bagaimana saat di Juventus pada Desember 2021, Dybala siap menerima gaji bersih sekitar 9 juta euro, namun dia akhirnya dibuang begitu saja oleh Nyonya Tua.