“Ketika saya datang untuk kedua kalinya ke Milan, itu lebih tentang memberi daripada mengambil,” terangnya.
“Saya ingin membuka jalan bagi generasi baru. Anda adalah contoh, dengan mengatakan, ‘Inilah cara kerjanya,’” tambahnya.
“Ketika Anda berada di Milan, itu adalah elit dari elit: tekanan, tuntutan, kewajiban. Anda harus bertanggung jawab, menjadi pria, karena seorang pemain tidak hanya dihitung di lapangan, tetapi juga sebagai individu di luar lapangan,” tuturnya.
“Saya adalah titik referensi. Saya tidak memiliki ego tentang hal itu. Saya seperti semacam … malaikat penjaga,” pungkasnya.