RADARPANGANDARAN.COM – Keyboard adalah salah satu perangkat input yang paling sering kita gunakan, baik di komputer maupun smartphone. Hampir setiap hari kita menekan tombol-tombol huruf untuk mengetik pesan, menulis artikel, hingga mengerjakan pekerjaan kantor.
Menariknya, meskipun ada banyak jenis tata letak keyboard, mayoritas orang di seluruh dunia terbiasa menggunakan satu jenis, yaitu QWERTY. Lantas, mengapa QWERTY begitu mendominasi? Apakah ada alternatif lain? Dan bagaimana cara mengubah tipe keyboard di laptop maupun ponsel?
Tata letak QWERTY pertama kali diperkenalkan oleh Christopher Latham Sholes pada tahun 1870-an. Awal pembuatan desain keyboard ini adalah untuk mesin ketik mekanis. Pada masa itu, masalah utama terletak pada mesin ketik yang macet jika menekan dua tombol berdekatan dengan cepat.
Solusinya adalah menyebarkan huruf-huruf yang paling sering digunakan agar tidak saling berdekatan. Dari situlah lahir susunan QWERTY yang kita kenal sekarang.
Seiring berkembangnya teknologi, mesin ketik telah tergantikan dengan komputer dan smartphone. Namun, perangkat digital itu masih mempertahankan QWERTY karena jutaan orang sudah terbiasa. Faktor kebiasaan inilah yang membuat QWERTY sulit tergantikan, meski ada tata letak keyboard lain yang di klaim lebih efisien.
Selain QWERTY, ada beberapa tata letak keyboard lain yang cukup populer di kalangan peneliti dan pengguna tertentu:
Dikembangkan oleh Dr. August Dvorak pada 1936, tata letak ini menempatkan huruf-huruf yang paling sering digunakan di baris tengah agar jari lebih sedikit bergerak. Beberapa studi menunjukkan Dvorak bisa meningkatkan kecepatan mengetik, meski butuh waktu adaptasi.
Tata letak ini lebih modern dan populer di kalangan programmer. Colemak mempertahankan sebagian besar posisi tombol QWERTY untuk memudahkan transisi, namun mengatur ulang beberapa huruf agar lebih efisien.
Digunakan terutama di Prancis dan beberapa negara Eropa. Susunan ini mirip QWERTY, tetapi menyesuaikan dengan kebutuhan bahasa Prancis.
Pemakainya banyak di Jerman, Austria, dan beberapa negara Eropa Timur. Posisi huruf Y dan Z ditukar karena frekuensi penggunaannya berbeda dalam bahasa Jerman.
Page: 1 2
RADARPANGANDARAN.COM - Tidur selalu menjadi kebutuhan dasar yang tidak bisa manusia abaikan. Tubuh memerlukan tidur…
RADARPANGANDARAN.COM - Kebiasaan buang air kecil terlihat sederhana, tetapi posisi tubuh saat melakukannya memberi dampak…
RADARPANGANDARAN.COM - Produsen plastik sejak lama menggunakan Bisphenol A (BPA) untuk membuat plastik polikarbonat yang…
RADARPANGANDARAN.COM- Rutinitas skincare bisa terasa membingungkan bagi banyak orang, apalagi bagi pemula yang baru ingin…
RADARPANGANDARAN.COM- Kabupaten Pangandaran bukan hanya terkenal dengan keindahan pantainya, tetapi juga memiliki ikon laut yang…
RADARPANGANDARAN.COM - Bagi seorang Muslim, kesempatan untuk menunaikan ibadah umroh adalah anugerah besar yang tidak…
This website uses cookies.