oleh

Dampak Teknologi Informasi pada Karakter Anak

Kondisi ini mendorong anak membangun identitas berdasarkan jumlah “like” atau komentar. Jika tidak mendapat respons sesuai harapan, anak bisa merasa kurang percaya diri.

Para psikolog menekankan pentingnya bimbingan orang tua agar anak memahami bahwa nilai diri tidak bergantung pada media sosial.

Risiko Menurunnya Nilai Karakter

Kemudahan mengakses teknologi membuat sebagian anak terbiasa dengan hal serba cepat. Mereka cenderung mudah bosan ketika menghadapi proses yang membutuhkan usaha panjang.

Selain itu, paparan konten negatif di internet, seperti ujaran kebencian atau kekerasan, bisa memengaruhi sikap dan perilaku. Jika tidak ada pengawasan, anak berisiko meniru perilaku yang tidak sesuai dengan nilai moral dan budaya.

Teknologi Juga Menumbuhkan Kreativitas

Meski menimbulkan tantangan, teknologi informasi juga mendorong anak untuk berkembang lebih kreatif.

Banyak anak memanfaatkan aplikasi desain, video editing, atau coding untuk mengekspresikan ide. Mereka belajar membuat karya digital yang bisa bermanfaat bagi masa depan.

Beberapa anak bahkan berhasil menghasilkan prestasi melalui lomba teknologi atau menjadi kreator konten edukatif. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi dapat memperkuat karakter positif jika digunakan dengan bijak.

Peran Orang Tua dan Pendidik

Orang tua berperan penting dalam mengarahkan anak agar tidak terjebak dalam penggunaan teknologi berlebihan.

Mereka perlu mendampingi anak ketika menggunakan gawai, memberi batasan waktu, serta mengajarkan nilai moral yang sejalan dengan perkembangan digital.