Menurut media Prancis, Durov tiba di Prancis dengan jet pribadi dari Baku, ibu kota Azerbaijan, dan berencana untuk makan malam di Paris.
Pengusaha teknologi kelahiran Rusia tersebut dilaporkan didampingi oleh seorang pengawal dan seorang asisten saat ditangkap oleh otoritas Prancis.
Penangkapan CEO Telegram, Pavel Durov, juga menimbulkan reaksi dari jurnalis Amerika, Tucker Carlson, yang pernah mewawancarainya pada bulan April lalu.
Carlson menilai penangkapan ini sebagai upaya membungkam kebebasan berbicara dan mengingatkan bahwa Durov pernah mendapat tekanan dari pemerintah Amerika Serikat, yang mencoba memaksa Telegram untuk membuat ‘pintu belakang’ guna keperluan pengawasan.
Carlson menyebut peristiwa ini sebagai tanda “kegelapan sedang menyelimuti dunia yang sebelumnya bebas.”