Fakta Mengejutkan! Ternyata AI Mengonsumsi Air Lebih Banyak dari yang Kita Kira!

RADARPANGANDARAN.COM – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) selalu tampil sebagai teknologi pintar yang membantu manusia menulis, menganalisis data, hingga menciptakan inovasi baru. Namun, teknologi ini tidak hanya “mengonsumsi” listrik. AI juga mengonsumi air dalam jumlah besar. Fakta ini mungkin terdengar mengejutkan, tetapi para peneliti sudah lama menelusuri dampak air dari perkembangan AI yang kini meluas ke seluruh dunia.

AI dan Jejak Air yang Jarang Orang Ketahui

Setiap kali seseorang mengajukan pertanyaan ke chatbot atau menjalankan model AI, jutaan perhitungan berlangsung di dalam pusat data. Mesin server menghasilkan panas sangat tinggi karena bekerja tanpa henti.

Teknisi pusat data kemudian menggunakan sistem pendingin berbasis air agar server tetap stabil. Air masuk ke mesin pendingin, menyerap panas, lalu keluar dalam kondisi menguap atau berpindah suhu.

Konsumsi air tidak berhenti di situ. Pembangkit listrik yang menyuplai energi untuk server juga membutuhkan air dalam proses pendinginan. Dengan begitu, AI mengonsumsi air secara langsung melalui pendinginan server dan secara tidak langsung melalui jaringan listrik.

Angka Konsumsi Air yang Membuat Kaget

Para peneliti menemukan bahwa melatih model AI berskala besar seperti GPT-3 bisa menghabiskan sekitar 700 ribu liter air dalam satu kali proses pelatihan. Jumlah itu setara dengan air yang cukup untuk kebutuhan ribuan orang dalam beberapa hari.

Secara global, ilmuwan memproyeksikan AI dapat menyerap hingga 6 miliar meter kubik air per tahun pada 2027. Angka itu berarti lebih dari setengah total penggunaan air tahunan negara maju seperti Inggris.