RADAR PANGANDARAN.COM – Setelah kehilangan sebagian besar konsumenya karena mendukung komunitas LGBT, Harley-Davidson memutuskan untuk kembali menegaskan citra maskulin sebagai kendaraan lelaki sejati.
Pabrikan sepeda motor asal Amerika Serikat ini secara resmi telah menghentikan dukungan terhadap inisiatif Keanekaragaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI).
Dengan menghentikan program DEI, merek sepeda motor ikonik yang dikenal dengan citra maskulin ini menegaskan kembali komitmennya untuk “mempertahankan komunitas pengendara setia kami.”
Pada bulan lalu Harley-Davidson menjadi sasaran kritik keras dari influencer konservatif Robby Starbuck, yang berjanji untuk “mengembalikan kewarasan ke dunia korporat Amerika.”
Robby Starbuck dikenal sebagai seorang aktivis konservatif yang kritis terhadap inisiatif-inisiatif LGBT, termasuk kebijakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di perusahaan-perusahaan besar.
Ia sering kali menentang dukungan korporat terhadap gerakan LGBT dan telah mengkampanyekan pandangan yang menolak agenda LGBT, terutama terkait isu-isu seperti hak-hak transgender.
Sebagai contoh, film dokumenter yang ia buat berjudul The War on Children mengkritik gerakan trans dengan klaim bahwa mereka “menseksualisasi anak-anak” dan mempromosikan teori konspirasi terkait identifikasi anak-anak sebagai LGBTQ+.