Profesor asosiasi dan penulis penelitian, Tanya Notley, seperti yang dikutip oleh media Decrypt, juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan lambat dalam literasi media ini menjadi perhatian khusus mengingat kemampuan alat AI generatif untuk menghasilkan deepfake berkualitas tinggi dan disinformasi.
“Semakin sulit mengidentifikasi di mana AI digunakan. Ini akan digunakan dengan cara yang lebih canggih untuk memanipulasi orang dengan disinformasi, dan kita sudah bisa melihat hal itu terjadi,” kata Notley, dikutip dari Russian Today.
“Untuk mengatasi ini, diperlukan regulasi, meskipun ini terjadi dengan lambat,” lanjutnya.
Minggu lalu, Senat AS mengesahkan undang-undang yang dirancang untuk melindungi individu dari penggunaan tanpa persetujuan citra mereka dalam konten pornografi yang dihasilkan AI.
Undang-undang ini diadopsi setelah skandal yang melibatkan gambar pornografi deepfake penyanyi pop AS, Taylor Swift, yang menyebar melalui media sosial awal tahun ini.
Warga Australia juga sekarang lebih memilih konten online sebagai sumber berita dan informasi daripada televisi dan surat kabar cetak.
Menurut laporan tersebut, hal ini merupakan “tonggak sejarah dalam cara orang Australia mengonsumsi media selama ini.”
Page: 1 2
RADARPANGANDARAN.COM - Pangandaran tidak hanya terkenal sebagai destinasi wisata pantai, tetapi juga sebagai daerah yang…
RADARPANGANDARAN.COM - Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar dengan kekayaan laut yang menakjubkan. Banyak fakta…
RADARPANGANDARAN.COM - Indonesia dikenal memiliki banyak pantai tersembunyi di Indonesia yang menyimpan pesona luar biasa.…
RADARPANGANDARAN.COM - Jika kamu mencari penginapan di Batukaras yang tenang, nyaman, dan dekat dengan alam,…
RADARPANGANDARAN.COM - Lautan adalah rumah bagi jutaan spesies dengan peran masing-masing dalam menjaga keseimbangan ekosistem…
RADARPANGANDARAN.COM - Makhluk laut sering terlihat seolah berasal dari dunia lain. Beberapa di antaranya memiliki bentuk…
This website uses cookies.