Nano Banana: Teknologi AI Pengubah Foto Menjadi Figur Miniatur 3D yang Sedang Trending - Laman 3 dari 3

RADARPANGANDARAN.COM - Beberapa pekan terakhir, dunia maya sangat ramai oleh sebuah tren teknologi baru bernama Nano Banana. Meski namanya terdengar unik, Nano Banana sejatinya adalah bagian dari Google Gemini 2.5 Flash Image. Sebuah model kecerdasan buatan yang di ciptakan untuk mengedit gambar dengan tingkat detail luar biasa. Teknologi ini mendadak viral karena mampu mengubah foto biasa menjadi figur miniatur tiga dimensi yang terlihat nyata. Hasil gambarnya seolah-olah kita sedang memegang model mainan hasil cetakan pabrik. Bagaimana Cara Menggunakan Nano Banana? Apa yang membuat Nano Banana begitu menarik adalah kesederhanaan cara penggunaannya. Siapa pun bisa mencobanya melalui aplikasi Gemini atau Google AI Studio. Cukup unggah foto, bisa berupa selfie, potret hewan peliharaan, atau objek apa pun. Lalu tulis instruksi singkat atau prompt tentang bagaimana gambar itu ingin kamu ubah. Misalnya, seseorang bisa meminta agar wajahnya menjadi figur bergaya anime lengkap dengan latar belakang neon, atau berpenampilan klasik dengan saree vintage khas film Bollywood. Dalam hitungan detik, AI akan menampilkan hasil edit yang tampak realistis, bahkan hingga ke detail pencahayaan, tekstur, dan ekspresi wajah. Dari sana, gambar bisa langsung diunduh dan dibagikan ke media sosial. Bagaimana Nano Banana Bisa Menjadi Tren di Media Sosial? Tren ini dengan cepat meledak karena menggabungkan teknologi canggih dengan sentuhan personal. Di India, muncul fenomena “AI saree” di mana ribuan orang mengunggah potret mereka dalam balutan kain tradisional yang terpadu dengan nuansa film lawas. Di belahan dunia lain, pengguna lebih suka membuat versi miniatur kawaii, figur fantasi lengkap dengan pedang bercahaya, atau bahkan gambar menyentuh hati seperti diri dewasa yang sedang duduk bersama diri mereka di masa kecil. Nano Banana bukan sekadar alat edit foto, melainkan jembatan untuk menyalurkan kreativitas, nostalgia, hingga identitas budaya ke dalam bentuk visual yang bisa kamu bagikan. Faktor yang membuat Nano Banana viral tak hanya karena hasilnya menakjubkan, tetapi juga karena dorongan sosial. Influencer, selebritas, hingga politisi ikut mencoba dan memamerkan hasil editan mereka, sehingga tren ini menyebar semakin luas. Belum lagi sifatnya yang sangat mudah kamu gunakan, membuat siapa saja bisa menghasilkan karya sekelas ilustrator digital tanpa perlu keahlian desain. Tak heran jika jutaan gambar sudah tercipta hanya dalam beberapa minggu sejak peluncurannya. Beberapa Prompt Viral Dari sekian banyak eksperimen, ada sejumlah prompt yang paling sering digunakan dan dianggap viral. Beberapa di antaranya adalah “create a 1/7 scale figurine on a desk with realistic textures”, “transform selfie into Bollywood saree portrait with vintage film look”, “turn this person into an anime figurine with glowing sword and galaxy background”, serta “make a retro Polaroid-style portrait with faded colors”. Ada juga yang menggunakan prompt untuk mengubah hewan peliharaan menjadi mainan lucu, lalu menciptakan suasana piksel ala video game 16-bit. Prompt ini membuat nuansa pastel dreamy seperti ilustrasi awan kapas, hingga menghasilkan foto seolah tokoh kecil itu terpajang di rak buku dengan lampu sorot lembut. Prompt semacam inilah yang menyulut kreativitas dan mendorong orang lain ikut bereksperimen. Jika kamu ingin membuatnya lebih realistis, banyak sekali content creator di website, terlebih di media sosial yang membagikan prompt untuk kamu gunakan. Gunakan dengan Bijak! Tapi tetap di balik euforianya, muncul peringatan soal privasi. Beberapa pakar mengingatkan agar pengguna berhati-hati saat mengunggah foto pribadi, karena tren viral sering disalahgunakan oleh situs palsu yang meniru tampilan aplikasi asli. Untuk tetap aman, gunakan hanya platform resmi dari Google dan pahami syarat penggunaan sebelum mencoba. Nano Banana membuktikan bahwa kecerdasan buatan bukan sekadar alat teknis, melainkan sarana baru untuk bercerita lewat gambar. Ia lahir di persimpangan antara teknologi, budaya, dan kreativitas, dan hasilnya adalah fenomena global yang memikat mata sekaligus hati. Dengan kemampuannya mengubah foto sederhana menjadi karya seni miniatur 3D yang mengagumkan, Nano Banana mungkin akan terkenang sebagai salah satu tonggak awal di mana AI benar-benar menjadi bagian dari ekspresi visual sehari-hari.