oleh

Seperti di Film..!! Teknologi Militer Berevolusi Cepat

RADARPANGANDARAN.COM – Teknologi Militer berevolusi cepat, menghadirkan inovasi mulai dari drone, sistem pertahanan berbasis satelit, hingga senjata otonom yang terkendali oleh kecerdasan buatan (AI).

Perang dan pertahanan selalu bergerak mengikuti perkembangan zaman. Jika dulu kekuatan militer terukur dari jumlah pasukan dan meriam, kini kecanggihan teknologi militer juga menentukan ukuran kejayaan sebuah negara.

Revolusi teknologi militer tengah berlangsung, menghadirkan inovasi mulai dari drone, sistem pertahanan berbasis satelit, hingga senjata otonom yang dikendalikan kecerdasan buatan (AI).

Fenomena ini bukan hanya mengubah strategi perang, tetapi juga menimbulkan perdebatan etika global tentang batas penggunaan teknologi dalam konflik bersenjata.

Drone sebagai Mata dan Tangan Baru di Medan Perang

Penggunaan drone atau pesawat tanpa awak menjadi simbol era baru peperangan. Drone militer kini dipakai untuk berbagai fungsi, mulai dari pengintaian, serangan udara, hingga pengiriman logistik ke wilayah berbahaya.

Keunggulannya jelas: drone bisa menembus area sulit tanpa harus mengorbankan nyawa prajurit. Serangan udara yang dulu membutuhkan pesawat tempur berawak dengan risiko tinggi, kini bisa dilakukan dari jarak ribuan kilometer melalui operator jarak jauh.

Beberapa negara bahkan menggunakan drone kamikaze yang dirancang untuk menghantam target dan meledak dalam konflik modern. Teknologi ini terbukti menjadi “game changer” dalam medan pertempuran kontemporer.

Kontroversi Senjata Otonom Berbasis AI, Aman atau Ancaman?

Jika drone masih membutuhkan kendali manusia, perkembangan berikutnya justru lebih mengkhawatirkan, yakni senjata otonom.