Berita tentang penuntutan Durov oleh pihak Prancis langsung menimbulkan kekhawatiran secara online, termasuk dugaan bahwa hal itu bermotif politik.
Bagi Tucker Carlson, penangkapan tersebut merupakan wujud pembungkaman kebebasan berbicara di dunia maya, yang dianggapnya sebagai “Kegelapan dengan cepat menyelimuti dunia yang sebelumnya bebas.”
“Pavel Durov meninggalkan Rusia ketika pemerintah mencoba mengontrol perusahaan media sosialnya, Telegram,” tulis Carlson di X (sebelumnya Twitter).
“Namun pada akhirnya, bukan Putin yang menangkapnya karena membiarkan publik menggunakan hak kebebasan berbicara,” lanjutnya.
“Ini adalah negara Barat, sekutu pemerintahan Biden, dan anggota NATO yang antusias, yang menahannya,” sindirnya.
“Ini adalah peringatan nyata bagi pemilik platform mana pun yang menolak menyensor kebenaran atas permintaan pemerintah dan badan intelijen,” tambahnya.
“Kegelapan dengan cepat menyelimuti dunia yang sebelumnya bebas,” pungkas Carlson.
Durov memegang kewarganegaraan di Uni Emirat Arab, Saint Kitts dan Nevis, Prancis, dan Rusia, negara asalnya.
Kedutaan Besar Moskow di Paris mengatakan sedang menyelidiki situasinya, meskipun sejauh ini belum menerima permintaan bantuan resmi.
Page: 1 2
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menunjukkan bukti protes PSSI ke AFC terkait…
RADARPANGANDARAN.COM — Salah satu solusi untuk mengatasi stunting di Jawa Barat, khusunya Kota Bogor, yaitu…
RADAR PANGANDARAN.COM - Taman samping rumah dan rooftop bisa didekorasi untuk menciptakan suasana asri dan…
RADARPANGANDARAN.COM — Dukungan kepada pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (pasangan ASIH) untuk Pilgub Jawa Barat 2024…
RADARPANGANDARAN.COM - Untuk penggemar Timnas Indonesia, mari ketahui statistik Kevin Diks bersama FC Copenhagen. Media…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Kabar gembira usai pertandingan melawan Bahrain, pemain keturunan Kevin Diks memutuskan untuk…
This website uses cookies.