Meskipun belum sepopuler TikTok, aplikasi ini telah menarik lebih dari 1 juta pengguna aktif harian di AS, berdasarkan laporan SameWeb.
Pada akhir Desember 2024, Lemon8 memiliki total 12,5 juta pengguna aktif bulanan secara global.
Isu keamanan nasional menjadi alasan utama.
Mahkamah Agung AS memutuskan pada 11 Januari 2025 bahwa undang-undang untuk melarang TikTok tetap berlaku, kecuali perusahaan induknya, ByteDance, memutus hubungan dengan pemerintah China.
BACA JUGA:Â Turun Harga! Redmi Note 13 Pro Plus 5G Kini Lebih Terjangkau
Ketua Mahkamah Agung John Roberts mengungkapkan kekhawatirannya atas potensi TikTok digunakan sebagai alat intelijen oleh pemerintah China.
Hal ini menimbulkan perdebatan sengit antara kebebasan berpendapat dan keamanan nasional.
Jika TikTok tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan, Tiktok diblokir permanen pada 19 Januari 2025.
TikTok sendiri telah berusaha menepis tudingan sebagai alat mata-mata.
Mereka juga bernegosiasi dengan pemerintah AS untuk menjaga privasi data pengguna.
Namun, hingga kini, Departemen Kehakiman menyatakan proposal yang diajukan Tiktok diblokir permanen karena masih dianggap kurang memadai.