Menurutnya, saat itu sopirnya menanyakan kepada petugas SPBU apakah boleh mengisi BBM dengan Pertalite dan petugas SPBU tak memasalahkannya.
“Kalaupun saat itu ditolak kami juga tidak masalah. Selanjutnya disisi lah oleh petugas SPBU itu,” ujarnya.
Soal mobil plat merah bernomor polisi Z-1227-N, kata Asep Barhia, merupakan operasional Kemenag yang digunakan oleh Kasubag TU. “Ia itu operasional Kemenag, dan digunakan oleh saya setiap harinya,” ujarnya.
Berujung Meminta Maaf
Karena menyebabkan kegaduhan, Asep Barhia pun meminta maaf.
Itu, kata dia, karena keteledoran dari sopirnya.
“Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat, ini keteledoran, ini saya yakinkan tidak akan terjadi lagi, dan ini yang terkahir,” ujarnya berjanji.
Terlebih, anggaran untuk membeli BBM mobil dinas adalah anggaran pemerintah.
RADAR PANGANDARAN.COM - Dalam salah satu kajiannya, Gus Baha mengungkapkan hakikat tauhid dalam kehidupan sehari-hari.…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Stadion Utama Gelora Bung Karno atau SUGBK tak jadi digunakan untuk kualifikasi…
RADARPANGANDARAN.COM - Kota Tasikmalaya kembali menjadi sorotan setelah kasus Mak Jenab (80), seorang lansia yang…
RADARPANGANDARAN.COM - PT BCA Finance buka lowongan pekerjaan terbaru pada September 2024. PT BCA Finance…
RADAR PANGANDARAN.COM – Bursa Sajadah, retail perlengkapan muslim terbesar dan terlengkap di Indonesia, menawarkan diskon…
RADARPANGANDARAN.COM— Pelaku pembunuhan wanita dalam karung diciduk di Pasuruan Jawa Timur saat tidur di rumah…
This website uses cookies.