oleh

10 Pemimpin Hamas yang Jadi Korban Keganasan Israel: Dari Ismail Haniyeh Hingga Pendiri Brigade Al-Qassam

Haniyeh memulai aktivitas politiknya di dalam “Blok Islam”, yang merupakan cabang mahasiswa Ikhwanul Muslimin, yang kemudian menjadi basis Hamas, dan ia lebih dari satu kali ditangkap oleh tentara Israel.

Dalam pernyataan resminya, Hamas menyatakan: “Berduka cita kepada putra-putra rakyat Palestina, bangsa Arab dan Islam, dan seluruh rakyat bebas di dunia, saudara laki-laki, pemimpin yang syahid, Mujahid, Ismail Haniyeh, pemimpin Palestina.”

2. Saleh Al-Arouri
Saleh dilahirkan pada tahun 1966 di kota Aroura, dekat kota Ramallah, di tengah-tengah Tepi Barat yang diduduki oleh Israel.

Ia dianggap sebagai orang kedua di Hamas dan berkontribusi pada pendirian Brigade Izz al-Din al-Qassam, dan menghabiskan 18 tahun di penjara Israel.

Al-Arouri menjadi salah satu pemimpin mahasiswa Islam di Universitas Hebron dari tahun 1985 hingga penangkapannya pada tahun 1992, dan bergabung dengan Hamas pada akhir tahun 1987.

Pada tahun 2014, Tel Aviv menuduhnya berencana menculik dan membunuh 3 warga Israel di Tepi Barat dan terpilih sebagai wakil kepala biro politik gerakan tersebut pada bulan Oktober 2017, dan terpilih kembali pada tanggal 31 Juli 2021, dan kemudian menjabat sebagai presiden gerakan tersebut di Tepi Barat.

Al-Arouri dibunuh pada 2 Januari 2024, dalam serangan pesawat tak berawak Israel yang menargetkan gedung kantor Hamas di ibu kota Lebanon, Beirut.

3. Ayman Nofal
Ayman Nofal merupakan salah satu pemimpin keamanan dan intelijen paling terkemuka di Hamas dan menjabat sebagai anggota Dewan Militer Umum Brigade Al-Qassam dan komandan Brigade Kegubernuran Pusat.