RADARPANGANDARAN.COM – Sumud Flotila atau Global Sumud Flotilla (GSF) muncul pada tahun 2025 sebagai gerakan solidaritas internasional yang berupaya menembus blokade di Jalur Gaza.
Gerakan ini mengorganisir armada kapal kecil berisi relawan lintas negara untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dan menyuarakan kepedulian global terhadap penderitaan warga Gaza.
Melalui aksi damai ini, para relawan berusaha menunjukkan bahwa solidaritas dan kemanusiaan dapat melampaui batas politik dan geografis.
Arti “Sumud” dan Semangat di Baliknya
Kata sumud berasal dari bahasa Arab yang berarti keteguhan atau ketahanan. Makna ini menjadi inti dari misi flotila, karena menggambarkan semangat masyarakat sipil dunia yang teguh berdiri di sisi kemanusiaan.
Dengan menamakan armada ini Sumud Flotila, para penggagasnya ingin menegaskan bahwa perjuangan untuk membantu Gaza bukan hanya tentang bantuan fisik, tetapi juga tentang mempertahankan nilai moral dan kemanusiaan di tengah ketidakadilan yang berkepanjangan.
Komposisi dan Dukungan Internasional
Gerakan Sumud Flotila melibatkan relawan dari lebih dari 40 negara, termasuk Indonesia. Mereka terdiri dari aktivis kemanusiaan, tenaga medis, jurnalis independen, serta anggota organisasi masyarakat sipil.
Sebelum berlayar, seluruh relawan menandatangani komitmen untuk menjaga prinsip non-kekerasan. Dukungan terhadap flotila ini datang dari berbagai lapisan masyarakat global, mulai dari lembaga kemanusiaan, tokoh publik, hingga aktivis media sosial yang ikut menyuarakan kampanye solidaritas di dunia digital.
Tujuan dan Prinsip Aksi
Sumud Flotila membawa dua misi utama: menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza berupa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan medis; serta mengingatkan dunia tentang pentingnya kemanusiaan di tengah konflik.