“Masalah bagi Roma adalah, biasanya, saat menghadapi tim yang bermain seperti ini, Inter justru mampu menunjukkan permainan terbaiknya,” tambah Chivu.
“Terutama berkat dua pemain, Thuram dan Lautaro. Mereka ahli dalam pergerakan, menemukan ruang, serta memberikan dukungan bagi rekan-rekan mereka baik dalam permainan pendek maupun umpan vertikal. Sangat sulit untuk menghentikan mereka,” paparnya.
Chivu juga menyebut bahwa tahun ini, Inter telah membangun tim yang mampu bersaing hingga akhir musim dan di semua kompetisi.
Hal ini terlihat dari cara Simone Inzaghi melakukan rotasi pemain, di mana performa tim tetap konsisten meskipun ada pergantian pemain.
Chivu kemudian mengomentari perkembangan Alessandro Bastoni, bek Inter yang dinilainya semakin matang dan serba bisa. Ia merasa Bastoni lebih cocok bermain sebagai bek sayap karena kemampuannya dalam membangun serangan dari sisi lapangan.
“Secara individu, saya sangat mengagumi Bastoni. Saya melihat perkembangannya dari dekat, dan semakin lama ia menjadi pemain yang lengkap. Di tim nasional, dia bahkan bermain sebagai bek tengah murni,” ungkap Chivu.