“Apakah itu akan menjadi peran masa depannya? Saya lebih melihatnya sebagai bek sayap. Di posisi itu, dia bisa lebih memanfaatkan kakinya dalam membangun serangan, terutama di fase ofensif. Dengan dia, Inzaghi mendapatkan keuntungan besar karena menciptakan keunggulan di sisi kiri,” sambungnya.
Selain itu, Chivu memuji Henrikh Mkhitaryan, pemain yang dianggapnya memiliki kecerdasan tinggi dan semangat kerja tim yang luar biasa.
“Tanpa ragu, Mkhitaryan adalah pemain pertama yang akan saya pilih di tim saya. Saya melihat bagaimana dia berlatih di Appiano, kualitasnya, dan caranya berinteraksi dengan rekan-rekannya,” pujinya.
“Sangat jarang menemukan pemain dalam sepak bola yang berpikir untuk tim, bukan untuk dirinya sendiri. Dia benar-benar seperti itu. Dia adalah kecerdasan murni,” ucapnya.
Namun, Chivu juga terkejut dengan keputusan AS Roma memecat mantan rekannya, Daniele De Rossi, setelah memperpanjang kontraknya.
Ia menekankan pentingnya memberikan waktu bagi pelatih untuk berkembang, terutama di tengah dinamika transfer yang baru selesai.
“Pertama-tama, saya pernah bermain bersamanya dan melawannya. Tidak ada orang lain seperti dia yang bisa saya katakan pasti akan menjadi pelatih,” tutur Chivu.