“Dalam Tafsir Al-Munir, Syekh Nawawi Al-Jawi menjelaskan mengapa Al-Qur’an dimulai dengan huruf ‘Ba’. Huruf ‘Ba’ memiliki titik satu di awalnya, seolah-olah Allah ingin mengingatkan bahwa awal dari segala yang ada adalah satu titik, dan itu adalah Allah,” jelas Gus Baha.
Pesan bijak ini mengajarkan bahwa segala sesuatu yang berwujud bermula dari satu sumber, yaitu Allah. Seperti angka satu yang menjadi dasar dari semua angka lainnya, semua keberadaan bermula dari Allah.
“Yang ingin ada, Akulah yang mengadakannya. Unsur utamanya adalah Aku, kata Allah,” lanjut Gus Baha.
Nasehat Gus Baha ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak terlepas dari kehendak dan ciptaan Allah.
Ceramah–ceramah Gus Baha selalu penuh dengan pesan bijak yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Dalam setiap kajiannya, Gus Baha tidak hanya memberikan penjelasan keilmuan, tetapi juga menggugah hati kita untuk terus memperkuat keimanan kepada Allah.
Tauhid bukan hanya konsep teologis, melainkan ajakan untuk lebih memahami sifat-sifat Allah dan memperkuat akidah, sehingga iman kita semakin kokoh menghadapi berbagai tantangan kehidupan.