Sementara itu, destinasi seperti Pantai Karapyak, Pantai Madasari, dan Batuhiu juga kebagian limpahan wisatawan.
Masing-masing menawarkan karakter unik: Karapyak dengan hamparan batu karang, Madasari dengan suasana pantai alami dan tenang, serta Batuhiu yang terkenal dengan tebing menyerupai kepala hiu.
Dampak Ekonomi Terasa Hingga ke Warga Lokal
Lonjakan wisatawan tak hanya mendatangkan keuntungan bagi pemerintah daerah melalui retribusi tiket masuk, tetapi juga dirasakan langsung oleh pelaku usaha lokal.
Mulai dari pedagang kaki lima, pengusaha kuliner, hingga penyedia jasa transportasi mengalami peningkatan omzet yang signifikan.
Rina, penjual seafood di kawasan Pantai Barat, mengaku pendapatannya melonjak hampir dua kali lipat. “Kalau hari biasa bisa Rp 1 juta, saat liburan sekolah bisa tembus Rp 2,5 juta per hari,” ujarnya sumringah.
Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menegaskan bahwa pariwisata merupakan sektor andalan daerah. “Kunjungan libur sekolah ini membuktikan bahwa Pangandaran semakin dipercaya wisatawan.
Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan fasilitas dan kenyamanan, agar target lima juta wisatawan di tahun 2025 bisa tercapai,” katanya.
Tantangan: Sampah, Kemacetan, dan Keamanan
Meski membawa berkah, membludaknya wisatawan juga menghadirkan tantangan baru.
Tumpukan sampah di kawasan pantai, kemacetan di jalur utama Pangandaran, serta meningkatnya risiko kecelakaan di laut menjadi pekerjaan rumah yang tidak bisa diabaikan.
Pihak Dinas Pariwisata bersama Balawisata (Badan Penyelamat Wisata Tirta) telah menyiagakan puluhan petugas lifeguard di beberapa titik rawan.