Liburan Sekolah Memuncak: 148.970 Turis Padati 6 Destinasi Populer di Pangandaran - Laman 3 dari 3

RADARPANGANDARAN.COM- Suasana liburan sekolah tahun ini benar-benar membawa berkah bagi sektor pariwisata Kabupaten Pangandaran. Dalam sepekan terakhir, tercatat 148.970 wisatawan memadati enam destinasi wisata unggulan di daerah pesisir selatan Jawa Barat ini. Angka fantastis tersebut sekaligus menegaskan Pangandaran sebagai salah satu magnet wisata favorit di Indonesia. Pantai Pangandaran Tetap Jadi Primadona Dari enam destinasi utama, Pantai Pangandaran masih menduduki peringkat teratas dengan kunjungan mencapai lebih dari setengah total wisatawan. Hamparan pasir putih, ombak yang ramah untuk berenang, serta momen matahari terbenam yang menawan menjadikan pantai ini sebagai ikon tak tergantikan. Menurut data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran, rata-rata kunjungan harian di Pantai Pangandaran selama liburan sekolah mencapai 20 ribu orang per hari. Kondisi ini membuat area pantai tampak seperti “lautan manusia”, terutama pada sore hari menjelang matahari tenggelam. Green Canyon hingga Batukaras Tak Kalah Ramai Selain Pantai Pangandaran, destinasi lain yang ikut dipadati pengunjung adalah Green Canyon, yang terkenal dengan keindahan sungai bertebing batu dan aktivitas body rafting. Tempat ini mencatat lonjakan hingga 25 ribu pengunjung hanya dalam beberapa hari pertama liburan. Tak kalah populer, Pantai Batukaras yang dikenal sebagai surganya peselancar, juga ramai didatangi wisatawan lokal maupun mancanegara. Para peselancar pemula hingga profesional tampak bergantian menaklukkan ombak yang konsisten. “Batukaras ini selalu jadi spot favorit untuk keluarga sekaligus penggemar surfing,” ungkap Iwan, seorang pengelola homestay setempat. Sementara itu, destinasi seperti Pantai Karapyak, Pantai Madasari, dan Batuhiu juga kebagian limpahan wisatawan. Masing-masing menawarkan karakter unik: Karapyak dengan hamparan batu karang, Madasari dengan suasana pantai alami dan tenang, serta Batuhiu yang terkenal dengan tebing menyerupai kepala hiu. Dampak Ekonomi Terasa Hingga ke Warga Lokal Lonjakan wisatawan tak hanya mendatangkan keuntungan bagi pemerintah daerah melalui retribusi tiket masuk, tetapi juga dirasakan langsung oleh pelaku usaha lokal. Mulai dari pedagang kaki lima, pengusaha kuliner, hingga penyedia jasa transportasi mengalami peningkatan omzet yang signifikan. Rina, penjual seafood di kawasan Pantai Barat, mengaku pendapatannya melonjak hampir dua kali lipat. “Kalau hari biasa bisa Rp 1 juta, saat liburan sekolah bisa tembus Rp 2,5 juta per hari,” ujarnya sumringah. Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menegaskan bahwa pariwisata merupakan sektor andalan daerah. “Kunjungan libur sekolah ini membuktikan bahwa Pangandaran semakin dipercaya wisatawan. Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan fasilitas dan kenyamanan, agar target lima juta wisatawan di tahun 2025 bisa tercapai,” katanya. Tantangan: Sampah, Kemacetan, dan Keamanan Meski membawa berkah, membludaknya wisatawan juga menghadirkan tantangan baru. Tumpukan sampah di kawasan pantai, kemacetan di jalur utama Pangandaran, serta meningkatnya risiko kecelakaan di laut menjadi pekerjaan rumah yang tidak bisa diabaikan. Pihak Dinas Pariwisata bersama Balawisata (Badan Penyelamat Wisata Tirta) telah menyiagakan puluhan petugas lifeguard di beberapa titik rawan. Selain itu, Satpol PP dan kepolisian juga memperketat pengawasan untuk menjaga keamanan wisatawan. Refleksi dan Harapan ke Depan Tingginya kunjungan wisatawan selama liburan sekolah 2025 menunjukkan bahwa Pangandaran semakin matang sebagai destinasi wisata unggulan. Namun, keberhasilan ini harus diimbangi dengan pengelolaan yang berkelanjutan, baik dari sisi infrastruktur, kebersihan, maupun edukasi wisata ramah lingkungan. Dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, dan kesadaran wisatawan, Pangandaran berpeluang besar menjadi destinasi kelas dunia yang bukan hanya indah dinikmati, tetapi juga memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat lokal.