RADARPANGANDARAN.COM – Orang sering membicarakan konsep “indera ke-6” seolah hanya berkaitan dengan kemampuan supranatural. Namun penelitian modern justru menunjukkan bahwa indera ke-6 memiliki dasar ilmiah. Para ilmuwan menemukan bahwa manusia memiliki sensor tambahan di luar lima indera klasik, penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba.
Indera ke-6 Menurut Sains
Ilmuwan mendefinisikan indera ke-6 sebagai kemampuan tubuh untuk merasakan sesuatu yang tidak ditangkap oleh kelima indera utama. Contoh paling jelas muncul pada propriosepsi, yaitu kemampuan mengenali posisi tubuh tanpa bantuan mata. Seseorang yang menutup mata lalu menyentuh hidung dengan jari menggunakan propriosepsi, bukan hanya peraba.
Peneliti yang menulis di Nature Neuroscience (2016) menegaskan bahwa reseptor khusus di otot, tendon, dan sendi terus mengirim sinyal ke otak. Mekanisme ini memungkinkan manusia berjalan, berlari, atau bergerak tanpa selalu menyadari cara kerjanya. Propriosepsi membuktikan bahwa tubuh memiliki sistem sensorik tambahan yang sangat penting.
Magnetoresepsi: Indera Bumi yang Tersembunyi
Selain propriosepsi, penelitian modern juga mengungkap potensi manusia untuk memiliki magnetoresepsi, yaitu kemampuan merasakan medan magnet bumi. Tim dari California Institute of Technology (Caltech) pada 2019 membuat eksperimen dalam ruangan magnetik buatan. Hasilnya menunjukkan bahwa gelombang otak berubah ketika mereka memutar medan magnet.
Temuan ini membuktikan bahwa otak manusia tetap bereaksi terhadap perubahan magnet meskipun seseorang tidak menyadarinya. Dengan bukti tersebut, para ilmuwan menduga manusia memiliki kemampuan alami seperti burung migrasi atau penyu laut yang menggunakan medan magnet untuk navigasi.
Intuisi: Wujud Lain Indera ke-6
Psikolog juga melihat intuisi sebagai bentuk nyata dari indera ke-6. Intuisi bukan kekuatan gaib, melainkan hasil kerja otak ketika memproses pengalaman, memori, dan pola yang tersimpan.