Usaha Makanan Kekinian, Hanya Sekedar Pemuas Tren atau Bisa Berkelanjutan?

Kedua branding cepat berkembang, konsep kreatif atau gimmick menarik bisa mendongkrak brand awareness dalam waktu singkat. Ketiga eksperimen inovasi, banyak restoran dan kafe belajar banyak dari eksperimen rasa, kemasan, konsep interior, atau kemitraan influencer.

Namun, tidak sedikit juga kekurangan dari tren makanan kekinian, seperti biaya operasional dan bahan yang tidak sedikit. Banyak tren menggunakan bahan khusus, dengan dekorasi visual, atau penyajian unik yang mahal dan sulit distandarisasi.

Kemudian risiko besar akan ketidakpastian pasar. Setelah viral, jika tidak ada value yang mendalam (misalnya rasa bagus, kualitas konsisten, pelayanan baik), pelanggan bisa cepat beralih ke tren berikutnya. Oh ya, persaingan pasti tinggi, karena relatif mudah meniru, banyak pihak yang mencoba hal sama, sehingga persaingan harga, konsep, dan visibilitas menjadi sangat ketat.

Terakhir keberlanjutan usaha, bila hanya mengandalkan hype atau tren, usaha bisa kesulitan mempertahankan pendapatan saat tren menurun. Akhirnya stok bahan sulit, margin kecil, dan biaya pemasaran bisa membengkak.

Bagaimana Agar Makanan Kekinian Tidak Lekang Oleh Waktu

Agar usaha makanan kekinian tidak hanya melewati puncak popularitasnya dan kemudian meredup, mungkin beberapa strategi berikut bisa membantu supaya usaha makanan kekinian tidak hanya sedekar tren sesaat.

Pertama, fokus pada kualitas rasa dan konsistensi. Tidak cukup hanya menarik di tampilan luar atau media sosial. Rasa yang benar-benar nikmat dan pelayanan yang memuaskan, akan membuat pelanggan kembali. Ini menjadikan produk bukan hanya “tren Instagram”, tapi “favorit nyata”.