Menghadapi para pengunjuk rasa, polisi Israel di Yerusalem menggunakan kekerasan untuk membubarkan demonstrasi yang memprotes wajib militer bagi siswa agama yang diminta menjadi bagian dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Polisi hadir dengan kekuatan besar, termasuk petugas berkuda dengan perlengkapan anti huru-hara. Ketika para demonstran menolak meninggalkan area, petugas menahan beberapa pengunjuk rasa dan membawa mereka pergi.
Bentrokan terjadi ketika salah satu demonstran ultra-Ortodoks berhasil menembus barikade polisi, yang menyebabkan adanya kekerasan lebih lanjut. Video dari lokasi menunjukkan setidaknya satu pengunjuk rasa mengalami luka.
Seperti diketahui, wajib militer berlaku bagi sebagian besar warga negara Israel, baik pria maupun wanita, yang harus mengabdi selama 24 hingga 32 bulan di IDF.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memperkirakan pada bulan Juni bahwa IDF membutuhkan 10.000 rekrutan tambahan untuk menghadapi perlawanan pejuang Palestina.