Sebelum membuka usaha, pemiliknya melakukan eksperimen pribadi, bahkan membagikan 500 porsi dalam satu batch untuk mendapatkan umpan balik langsung.
Mereka merasa tidak percaya diri untuk menjual hidangan tersebut tanpa memastikan rasa yang benar-benar enak.
Bagi mereka, keyakinan bahwa “pho ini enak untuk semua orang” adalah landasan sebelum benar-benar mulai berjualan.
Inspirasi yang Datang dari Rumah Sendiri
Uniknya, cerita di balik berdirinya pho thicc ini juga berawal dari pengalaman pribadi.
Setelah menghabiskan waktu di bazar dan test food, pemiliknya menyisakan bahan dari eksperimen dan menciptakan pho di rumah ketika istrinya lapar.
Dari percobaan sederhana tersebut, inspirasi untuk menjadikan pho thicc dibikin 18 jam sebagai bisnis akhirnya muncul.
Pho thicc ini memang bukan pho biasa.
Dari proses memasak Pho Thicc dibikin 18 jam yang penuh komitmen hingga pemilihan bahan berkualitas, semuanya dilakukan demi menghadirkan hidangan yang nikmat dan autentik.
Kaldunya yang tebal menjadi favorit bagi para pelanggan setia, dan jelas usaha keras di balik setiap mangkuk pho ini terasa di setiap gigitan.