tiongkok-yang-viral/">Makanan di Tiongkok yang viral yang satu ini memang memberikan pengalaman visual yang berbeda.
Efek visual ketika menggigit sesuatu yang tampak seperti rambut manusia ini menjadi daya tarik tersendiri dan menciptakan sensasi yang belum pernah ada sebelumnya di dunia kuliner.
Bagi yang berani mencoba, camilan ini menawarkan cita rasa yang menarik.
Meski terlihat tidak biasa sebagai camilan, mereka yang sudah mencoba mengaku bahwa rasanya lezat dan layak dicoba.
Asal Usul dan Tradisi di Balik Fa Cai
Fa Cai atau Fat Choy telah lama menjadi bagian dari kuliner tradisional di Tiongkok.
Tanaman ini adalah Nostoc flagelliforme, sejenis cyanobacterium yang dianggap sebagai makanan tradisional di beberapa daerah.
Biasanya, Fa Cai disajikan dalam bentuk bihun hitam di dalam sup atau kaldu.
Pada Malam Tahun Baru Tiongkok, Fa Cai dipercaya membawa keberuntungan karena bunyi namanya menyerupai frasa yang bermakna “menjadi kaya.”
Karena itulah, makanan di Tiongkok ini menjadi pilihan sajian yang populer dalam berbagai acara spesial, terutama saat perayaan Tahun Baru.
Menghidupkan Kembali Fa Cai di Dunia Kuliner Modern
Fenomena camilan Fat Choy ini adalah contoh bagaimana makanan tradisional dapat dihidupkan kembali dengan cara penyajian yang kreatif dan cerdas.
Para pedagang kaki lima di Chengdu telah menemukan cara baru untuk mempopulerkan makanan ini, yang tidak hanya unik secara visual tetapi juga menggugah selera.
Dengan keunikan dan daya tarik visualnya, Fat Choy kini menjadi tren baru di kalangan pecinta kuliner lokal maupun turis yang penasaran dengan makanan di Tiongkok.