Selain itu, desa ini juga mulai menerapkan konsep smart village.
Konsep ini melibatkan digitalisasi layanan dan tata kelola desa untuk mempercepat pelayanan publik serta meningkatkan transparansi.
Transformasi wisata-berbasis-komunitas/">desa wisata berbasis komunitas ini menunjukkan bagaimana pendekatan teknologi dapat memperkuat pembangunan desa dari berbagai aspek.
Desa Hargobinangun pun tidak luput dari perhatian Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Pada tahun 2023, desa ini berhasil masuk ke dalam 40 besar Desa BRILiaN, sebuah program pemberdayaan desa dari BRI yang diluncurkan sejak tahun 2020.
Tahun sebelumnya, desa ini masih berstatus sebagai kandidat.
Namun melalui kerja keras dan inovasi, Hargobinangun terpilih mewakili Kabupaten Sleman di tingkat nasional.
Sebagai bagian dari program Desa BRILiaN, desa ini menerima banyak pendampingan.
Pendampingan tersebut meliputi manajemen, kelembagaan, serta pengembangan infrastruktur dan fasilitas desa.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa program Desa BRILiaN bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dan sosial masyarakat desa.
Sejauh ini, sudah lebih dari 4.300 desa berpartisipasi aktif dalam program tersebut.
Kisah Desa Hargobinangun menjadi contoh inspiratif bagaimana pengembangan potensi lokal dapat membawa perubahan besar.
Dari desa di lereng gunung yang dahulu hanya dikenal karena lokasinya yang dekat Merapi, kini menjelma sebagai desa wisata berbasis komunitas dengan dampak ekonomi yang luas.
Keterlibatan warga dalam setiap aspek pengelolaan juga menjadi kunci keberhasilan.