Pengetahuan ini bukan hanya pengakuan intelektual, tetapi keyakinan mendalam yang membebaskan kita dari keraguan terhadap kekuasaan-Nya.
Gus Baha memberikan contoh: ketika kebanyakan orang hanya memahami pengetahuan yang bersifat materi belaka, mereka mungkin berkata, “Bagaimana caranya hidup tanpa jantung?” Padahal, dengan pernyataan itu, mereka seakan-akan meragukan Tuhan.
“Jika Anda meragukan Tuhan dengan cara itu, sama saja Anda bertanya, ‘Apa benar saya bisa hidup tanpa jantung, Tuhan?’” ujar Gus Baha.
Ilmu sejati memahami bahwa tubuh bisa hidup karena Allah meniupkan ruh ke dalamnya. Allah-lah yang menghidupkan dan mematikan, sementara organ tubuh hanya alat, bukan sumber kehidupan.
Begitu pula dalam hal rezeki. Setiap nikmat yang kita terima adalah karunia dari Allah, bukan sekadar hasil dari gaji atau profit. Semua itu hanyalah perantara.
Banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap, tetapi tetap bisa makan, minum, dan menikmati rezeki dari Allah.
Kesehatan, ketenangan, dan keamanan pun adalah anugerah Allah yang tak ternilai. Mengenali hakikat ilmu ini membuat kita menyadari bahwa segala sesuatu, dari yang kasat mata hingga yang tidak, berada dalam kekuasaan-Nya.
RADARPANGANDARAN.COM - Menjelang akhir tahun, Nubia hadir dengan penawaran spesial di 12.12 Year-End Spectacular Sale…
RADARPANGANDARAN.COM - Baru saja dirilis pada November, Tecno Megabook K16S hadir dengan konsep menarik, yaitu…
RADARPANGANDARAN.COM - Terletak di Sotografika Banyumanik, tempat ini terkenal dengan rasa kuahnya yang segar pol.…
RADARPANGANDARAN.COM - Hidangan khas Betawi ini telah menjadi salah satu ikon kuliner di kawasan Glodok,…
RADARPANGANDARAN.COM - Apakah kamu penggemar makanan ringan dengan cita rasa pedas? Jika iya, Cireng Isi…
RADARPANGANDARAN.COM - Jika kamu sedang mencari tempat makan enak di Jakarta Timur, Bakmi Asan di…
This website uses cookies.