RADAR PANGANDARAN.COM – Gus Baha menjelaskan perbedaan mendasar antara pengetahuan yang sering kita klaim sebagai ilmu dan ilmu sejati yang mengakui kekuasaan Allah.
“Kita bilang, ‘kalau kita nggak makan, kita bisa mati.’ Itulah yang kita ketahui. Tapi, itu bukan ilmu,” ujar beliau.
Pesan ini mengingatkan bahwa pengetahuan manusia sering kali terbatas pada apa yang kasat mata.
Lebih lanjut, Gus Baha menambahkan, “Kita bilang, ‘kita bisa hidup dengan paru-paru dan jantung.’ Itulah yang kita ketahui, tapi itu bukanlah ilmu.”
Poin utama dalam kajian Gus Baha ini adalah bahwa ilmu sejati bukanlah sekadar pengetahuan empiris.
“Yang benar-benar ilmu adalah Huwalladzii Yuhyii wa Yumiit, Dialah (Allah) yang menghidupkan dan mematikan,” ucap Gus Baha, sambil mengutip ayat Al-Quran.
Dalam ceramahnya, beliau menegaskan bahwa hakikat ilmu yang sesungguhnya adalah mengakui kebesaran Allah dan menempatkan-Nya sebagai Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
“Kalau Anda memahami hakikat ilmu seperti itu, berarti Anda benar-benar mencintai Allah, karena Anda menempatkan-Nya sebagai Dzat yang Super dan Luar Biasa,” tegas Gus Baha.
RADARPANGANDARAN.COM — ”Aku angkat topi padamu Persib…” tulis penggemar Persebaya, Bonek usai Persib menang dramatis…
RADAR PANGANDARAN.COM - Frank Rijkaard, legenda AC Milan, meramalkan bahwa Tijjani Reijnders, pemain keturunan Indonesia,…
RADAR PANGANDARAN.COM - Setelah kekalahan dari AC Milan, pelatih Carlo Ancelotti dikabarkan terancam dipecat, dan…
RADAR PANGANDARAN.COM - Ivan Juric menyatakan bahwa ada banyak penyesalan usai AS Roma ditahan imbang…
RADARPANGANDARAN.COM - Tidak ada habisnya jika berbicara tentang kuliner di Kota Tangerang, dan salah satu…
RADAR PANGANDARAN.COM - Pedro menyebut gol telatnya di menit akhir saat melawan Porto sebagai anugerah…
This website uses cookies.