Kajian Gus Baha Tentang Prioritas Dakwah Nabi dalam Memperkuat Tauhid pada 13 Tahun Periode Awal Islam di Mekkah

RADAR PANGANDARAN.COM – Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dalam ceramah Gus Baha, termasuk memahami bagaimana Islam mengatur syariat yang lengkap.

Syariat Islam mencakup aturan yang mengatur perkara yang haq dan yang bathil, serta aspek dakwah yang kadang diabaikan.

“Syariat Islam itu lengkap, termasuk aturan haq dan bathil. Tetapi juga aturan dakwah,” kata Gus Baha dalam kajiannya.

Beliau menyoroti bahwa dalam Islam, terdapat Fiqhul Ahkam dan Fiqhud Da’wah.

Fiqhul Ahkam adalah cabang ilmu yang menentukan hukum seperti halal, haram, mubah, dan sebagainya.

BACA JUGA: Tekad Striker Persib David da Silva Setelah Cetak Gol Lagi Usai Cedera Parah: Kami Harus Tetap Tajam

“Sekarang ada rumus Fiqhul Ahkam. Fiqih yang menentukan hukum ini haram, ini halal, ini mubah dan sebagainya,” jelas Gus Baha.

Namun, ada satu hal penting yang sering terlupakan, yaitu Fiqhud Da’wah.

Ini adalah prinsip di mana dalam proses dakwah diperlukan toleransi dan kebijaksanaan.

Gus Baha menekankan bahwa Fiqhud Da’wah sangat penting dikaji agar dakwah bisa berjalan dengan penuh hikmah.

“Tapi juga ada Fiqhud Da’wah, di mana dalam sebuah proses diperlukan suatu toleransi. Itu yang disebut sebagai Fiqhud Da’wah, dan itu penting kita kaji,” tambahnya.

BACA JUGA: Perasaan Tyronne del Pino Cetak Gol di Menit Akhir untuk Persib: Perasaan Terbaik dalam Hidup Saya

Salah satu pesan bijak Gus Baha dalam kajian ini adalah berkaitan dengan bagaimana Nabi Muhammad SAW memprioritaskan tauhid di atas segalanya pada periode awal dakwah di Mekkah.