oleh

Anak- Anak Indonesia Krisis Kesehatan? Junk Food Penyebabnya

Bahkan beberapa penelitian menunjukkan anak yang terbiasa mengonsumsi junk food cenderung mengalami gangguan fokus, hiperaktivitas, dan kesulitan belajar.

Peran Orang Tua dan Sekolah

Orang tua memegang peran utama dalam membentuk kebiasaan makan anak. Mereka perlu menyediakan makanan sehat dan membatasi akses anak pada junk food.

Sekolah juga memiliki tanggung jawab penting dengan menyediakan kantin sehat dan menyelenggarakan edukasi gizi.

Beberapa sekolah di kota besar mulai memperkenalkan program “kantin sehat” yang menawarkan buah, sayuran, dan makanan rendah gula.

Guru dan tenaga kesehatan sekolah aktif mengajarkan anak tentang pentingnya pola makan seimbang. Program ini menunjukkan hasil positif karena anak mulai lebih sadar memilih makanan sehat.

Pengaruh Iklan dan Lingkungan

Pakar psikologi menyoroti peran iklan dalam memengaruhi perilaku makan anak. Anak-anak mudah terpengaruh oleh iklan junk food di televisi, media sosial, dan aplikasi game. Mereka sering meminta orang tua membeli makanan yang dipromosikan meski tidak sehat.

Selain itu, lingkungan sekitar seperti ketersediaan minimarket, warung, dan restoran cepat saji membuat anak lebih mudah mengakses junk food.

Tanpa edukasi dan pengawasan, kebiasaan ini semakin mengakar dan menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang.

Strategi Mengatasi Krisis Kesehatan

Pakar kesehatan menekankan pentingnya pendekatan terpadu. Orang tua, sekolah, dan pemerintah harus bekerja sama. Pemerintah bisa menetapkan regulasi pembatasan iklan junk food untuk anak, sekaligus memberi insentif bagi kantin sehat.