Asap Rokok Menempel dan Berbahaya: Jangan Diremehkan!

RADARPANGANDARAN.COM – Asap rokok menempel bukan hanya pada udara, tapi juga pada tubuh, pakaian, hingga benda di sekitar kita.

Banyak orang mengira bahaya rokok berhenti ketika asapnya hilang di udara, padahal sisa racunnya bisa bertahan lama dan terus membahayakan.

Fenomena ini dikenal sebagai thirdhand smoke, sisa zat beracun dari asap rokok yang menempel di permukaan dan terus melepaskan racun ke lingkungan sekitar.

Banyak perokok aktif tidak sadar bahwa bahaya rokok tidak berhenti di ujung puntung. Sekali asapnya mengepul, partikel beracun seperti nikotin, formaldehida, dan arsenik langsung menyebar, menempel, lalu bertahan di berbagai tempat, dari kulit, rambut, baju, hingga perabotan rumah tangga.

1. Menempel di Tubuh Lebih Lama dari yang Kamu Kira

Sisa asap rokok bisa menempel di liur hingga lima hari. Ini berarti seseorang yang baru saja merokok masih membawa zat beracun di mulutnya bahkan setelah berhari-hari berhenti.

Bukan hanya itu, racun yang menempel di area mulut dapat ikut tertelan atau berpindah saat berinteraksi dengan orang lain, terutama anak-anak dan pasangan.

Di rambut, partikel asap dapat bertahan hingga sepuluh hari. Rambut yang terkena asap rokok bukan sekadar berbau, tetapi juga menyerap zat toksik yang sulit dihilangkan hanya dengan mencuci.

Setiap kali rambut terkena panas atau keringat, racun tersebut bisa kembali menguap dan masuk ke udara, menciptakan paparan baru bagi orang di sekitarnya.

2. Pakaian dan Perabotan Jadi Sarang Racun

Tidak banyak yang tahu bahwa asap rokok bisa menempel di pakaian hingga 19 bulan. Artinya, meskipun seseorang sudah berhenti merokok, bajunya masih bisa menjadi sumber racun yang berbahaya dalam jangka panjang.