Bikin Tenang atau Bikin Stres? Ini Dampak Musik bagi Manusia

RADARPANGANDARAN.COM- Musik sudah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap hari, jutaan orang mendengarkan musik untuk menemani aktivitas, menenangkan pikiran, atau sekadar menghibur diri.

Namun, di balik alunan nada yang indah, musik ternyata memiliki dampak berbeda bagi setiap orang. Musik bisa membuat pendengarnya merasa tenang, tetapi di sisi lain juga bisa memicu stres jika tidak sesuai dengan kondisi atau kebutuhannya.

Musik sebagai Terapi Relaksasi

Banyak penelitian membuktikan bahwa musik mampu menurunkan tingkat stres. Alunan musik dengan tempo lambat dan nada lembut, seperti musik klasik atau instrumen alam, terbukti membantu tubuh lebih rileks.

Musik semacam ini menurunkan detak jantung, menstabilkan tekanan darah, dan membuat otak melepaskan hormon endorfin yang memunculkan rasa bahagia.

Itulah sebabnya banyak rumah sakit, spa, hingga pusat kebugaran menggunakan musik tertentu untuk membantu pasien atau pengunjung merasa lebih nyaman.

Musik benar-benar berfungsi sebagai terapi alami yang dapat menenangkan jiwa.

Musik Meningkatkan Produktivitas

Selain menenangkan, musik juga bisa meningkatkan konsentrasi dan produktivitas. Banyak orang mendengarkan musik saat bekerja atau belajar karena merasa lebih fokus.

Musik dengan ritme stabil, seperti lo-fi atau jazz, kerap dipilih untuk menemani aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

Riset menunjukkan bahwa musik mampu merangsang otak untuk tetap aktif sekaligus mencegah rasa bosan.

Dengan begitu, pendengar bisa bekerja lebih efektif meski berada dalam rutinitas yang monoton.

Dampak Negatif Musik bagi Pikiran

Meski membawa banyak manfaat, musik juga bisa menimbulkan dampak negatif. Musik dengan tempo cepat, volume keras, atau lirik yang penuh emosi dapat memicu stres dan kegelisahan.