Satu kaleng minuman energi saja dapat memuat lebih dari 100 miligram kafein. Ukuran itu cukup untuk mengganggu keseimbangan cairan tubuh. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, tenggorokan mudah kering, suara cepat lelah, dan waktu pemulihannya menjadi lebih lama meskipun sudah beristirahat.
Menurunkan Performa Vokal dan Menegangkan Otot Tenggorokan
Selain menyebabkan dehidrasi, kafein menegangkan otot di sekitar tenggorokan. Ketegangan ini memaksa seseorang bekerja lebih keras untuk mengeluarkan suara, sehingga muncul tekanan berlebih pada pita suara. Tekanan itu bisa memicu cedera ringan seperti pembengkakan atau peradangan.
Kafein juga meningkatkan produksi asam lambung. Pada orang yang sensitif, kondisi ini menimbulkan refluks. Yakni naiknya asam lambung ke tenggorokan yang mengiritasi pita suara. Gejalanya muncul berupa suara serak di pagi hari, rasa gatal di tenggorokan, atau sensasi terbakar setelah berbicara lama.
Kombinasi antara dehidrasi dan iritasi akibat asam lambung membuat suara kehilangan kehangatan dan daya jangkau nada tinggi. Karena itu, para pelatih vokal profesional selalu menempatkan “hindari kafein” di urutan pertama dalam daftar pantangan sebelum tampil.
Alternatif Aman untuk Menjaga Suara Tetap Prima
Menghindari kafein tidak berarti harus berhenti total. Kuncinya terletak pada pengendalian dan penggantian yang cerdas. Jika kopi sudah menjadi bagian rutinitas harian, imbangi dengan konsumsi air putih dalam jumlah dua kali lipat dari jumlah kopi yang diminum.