Ini menunjukkan betapa pentingnya memaksakan diri untuk tetap bahagia, bahkan ketika perasaan susah menghampiri.
Dengan terus berusaha untuk bahagia, lama-kelamaan perasaan susah tersebut akan menghilang dan kita akan terbiasa untuk tidak merasa terbebani oleh kesulitan.
BACA JUGA: Gianni De Biasi: AC Milan yang Akan Jatuh, Tunjukkan Semangat Balas Dendam saat Melawan Inter
Lebih lanjut, Gus Baha menyampaikan bagaimana menghadapi situasi yang kerap membuat orang merasa cemas atau khawatir, seperti ketika seorang kiyai memiliki murid yang tidak jelas perkembangannya.
“Punya murid tidak jelas pun tidak pernah merasa susah. Kiyai-kiyai yang lain kan merasa susah, ‘Saya punya murid banyak, Gus, tapi kok kelihatannya tidak jelas,'” ungkapnya.
Menurut Gus Baha, rasa cemas yang berlebihan terhadap hal-hal seperti itu tidaklah perlu.
Ia menyebut bahwa orang yang selalu merasa susah karena muridnya tidak berkembang seperti yang diharapkan sebagai “bodoh.”
“Itu ‘bodoh’ menurut saya kiyai yang seperti itu. Tidak usah begitu! Zaman akhir ada orang ngaji membawa kita itu sudah hebat. Ada orang yang hanya mendengar pengajian itu sudah hebat,” tegasnya.
RADAR PANGANDARAN.COM – Pentingnya mengucapkan bismillah dalam keseharian telah dibahas oleh Gus Baha dan salah…
RADAR PANGANDARAN.COM - Benelli TRK 902 Xplorer 2025 telah mencuri perhatian dunia otomotif dengan debut…
RADAR PANGANDARAN.COM - Bicara soal motor hyper naked, kemunculan Yamaha MT 09 terbaru sepertinya akan…
RADAR PANGANDARAN.COM - Media Italia Calciomercatoweb menyoroti performa Lautaro Martinez di Inter Milan yang dianggap…
RADAR PANGANDARAN.COM - Dennis Man, pemain sayap andalan Parma, mengungkapkan kebimbangannya terkait kemungkinan bergabung dengan…
RADAR PANGANDARAN.COM – Barcelona dikabarkan tengah mengincar dua pemain sayap top, Rafael Leão dan Khvicha…
This website uses cookies.