3. Manfaatkan Dukungan Sosial
Berhenti merokok tidak perlu dijalani sendiri. Dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas sangat penting agar kamu tetap termotivasi. Kamu bisa bergabung dengan kelompok pendukung berhenti merokok atau mengikuti program konseling.
Berbagi pengalaman dan tantangan yang kamu hadapi dapat membuat proses berhenti merokok terasa lebih ringan. Selain itu, orang-orang di sekitarmu juga dapat mengingatkan dan membantu kamu untuk tidak kembali merokok.
4. Gunakan Pengganti Nikotin Jika Perlu
Jika rasa kecanduan nikotin sangat kuat, kamu bisa mempertimbangkan penggunaan produk pengganti nikotin seperti permen karet nikotin, plester, atau inhaler. Produk ini membantu mengurangi gejala putus nikotin dengan cara memberikan dosis nikotin yang lebih kecil secara bertahap.
Namun, penggunaan produk ini sebaiknya dilakukan dengan pengawasan dokter atau ahli kesehatan agar efeknya maksimal dan risiko ketergantungan berkurang.
5. Kelola Stres dengan Baik
Seringkali, merokok dijadikan pelarian saat menghadapi stres. Oleh karena itu, penting untuk belajar mengelola stres dengan cara yang lebih sehat. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga rutin.
Selain itu, pastikan kamu cukup tidur dan mengonsumsi makanan bergizi. Kondisi fisik yang sehat akan membantu kamu lebih kuat menghadapi tantangan berhenti merokok.
6. Hindari Pemicu Merokok
Selama proses berhenti, sebisa mungkin jauhi hal-hal yang bisa memicu keinginan merokok. Misalnya, hindari berkumpul dengan teman yang merokok atau mengunjungi tempat yang biasa kamu kunjungi saat merokok.
Jika keinginan merokok muncul, alihkan perhatian dengan melakukan aktivitas lain seperti berjalan kaki, minum air putih, atau menghubungi teman yang mendukung proses berhenti kamu.