“Jadi kan saya juga bantu masyarakat lobi ke kakak saya, bagaimana lahan dipakai jalan padahal waktu itu ada Pom Mini usaha kakak saya. Dikasih lah, nah setelah Kepala Desa baru sempat ngasih sewa Rp 5 juta enam bulan lalu.
Karena Pemdes tak kunjung membayar sisanya, akhirnya kakak saya memutuskan untuk membangun, yang otomatis jalan tersebut jadi tertutup.
“Malah, itu disuruh sama kades yang baru, sok aja tutup katanya,” papar dia.
Keluarga juga menolak keinginan desa jalanya dilintasi kendaraan engkel dan mini bus angkutan karena khawatir getarannya merusak rumah.
Apalagi lebar dan panjang jalan yang dibangun di lahan miliknya mencapai 22 meter dengan lebar 2,5 meter setengah.
“Siapa yang mau tanggung jawab kalau rumah kakak saya rusak, makanya gak mau mobil besar melintas,” kata dia.
Kapolsek Iptu Dedi Haryana mengaku peristiwa pemagaran jalan terjadi Minggu 30 Juni 2024.
Saat itu pihaknya sudah berupaya melakukan komunikasi terhadap dua belah pihak.
“Kami bersama Forum Pimpinan Kecamatan berusaha membangun komunikasi agar ada solusi terkait penutupan jalan ini. Karena yang harus dipikirkan masyarakat banyak jangan sampai akses masyarakat terhambat,” kata dia.
RADAR PANGANDARAN.COM - Gus Baha pernah membahas tema menarik tentang hubungan antara subjek dan objek.…
RADAR PANGANDARAN.COM - Berbekal mesin V-Twin, Harley Davidson V Rod 2025 jadi moge yang tak…
TASIKMALAYA, RADARPANGANDARAN.COM - Breaking news, gempa bumi terasa di Kabupaten Tasikmalaya sekitar pukul 19.43 WIB,…
RADAR PANGANDARAN.COM - Suzuki Burgman 180 2025 menjadi andalan para pengendara di perkotaan. Mempunyai kombinasi…
RADARPANGANDARAN.COM — Bertemu dan menyerap aspirasi anak muda Garut, calon Gubernur Jawa Barat nomor urut…
TASIKMALAYA, RADARPANGANGANDARAN.COM - Santri dan santriwati Pondok Pesantren Nurul Huda II turut berpartisipasi pada peringatan…
This website uses cookies.