Dalam konteks ulama, Gus Baha mengamati bahwa orang-orang sering membandingkan ulama masa kini dengan ulama masa lalu
Contohnya seperti Mbah Arwani atau Mbah Zubair.
Mereka mengeluh bahwa ulama sekarang tidak setara dengan ulama terdahulu.
Namun, Gus Baha menegaskan bahwa pada zaman Mbah Arwani pun, tidak semua orang di Kudus mengaji.
“Memangnya zaman Mbah Arwani orang Kudus ngaji semua? Ya kelakuannya begitu saja,” ujarnya.
Watak manusia tetap saja sama, dari zaman ke zaman. Beliau pun mengingatkan bahwa di masa Sunan Bonang, meskipun dakwah disampaikan dengan sangat baik, tetap ada orang yang menentangnya.
Dari zaman Nabi hingga para ulama sekarang, orang-orang yang keras kepala dan suka mengeluh tetap ada.
Dakwah, bagaimanapun bentuknya tetap akan mendapat komentar dan kritikan.
“Zaman dulu juga sama, orang tetap seperti itu. Sampai zaman Sunan Bonang, orang ya tetap sama seperti itu,” tandas Gus Baha.
Dalam berdakwah, yang terpenting adalah konsistensi dalam menyampaikan kebenaran dan menebar kebaikan, terlepas dari apa yang dikatakan orang.
Nasihat Gus Baha ini menjadi pengingat bahwa dalam berdakwah, tidak perlu terlalu khawatir tentang pandangan atau komentar orang lain.
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Rekrutmen Perwira Prajurit Karier TNI 2024 resmi dibuka. Jadwal penerimaan akan dimulai…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Ada puluhan posisi lowongan kerja di PT Surveyor Indonesia. Nah, hal ini…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - Pelatih Carlos Pena angkat bicara soal pertandingan El Clasico Indonesia Persib vs…
RADARPANGANDARAN.COM - Setelah ditahan imbang Timnas Indonesia 0-0 di kualifikasi Piala Dunia 2026, Graham Arnold…
JAKARTA, RADARPANGANDARAN.COM - KemenkopUKM buka lowongan kerja tenaga layanan kemasan. Loker terbaru September 2024 ini…
RADAR PANGANDARAN.COM – Jelang laga melawan Inter Milan, Fabio Capello menyarankan Paulo Fonseca untuk meniru…
This website uses cookies.