Nilai bantuannya sama: Rp 20 juta per unit.
Pada tahun ini, dinasnya memperbaiki tujuh rumah.
Data penerima berasal dari rekomendasi BPBD.
Bantuan diberikan dalam bentuk material, bukan uang tunai.
Sebelum direalisasikan, tetap harus menunggu SK Bupati.
Baznas Hanya Sentuh Tiga Rumah, Nominal Berbeda
Baznas Kabupaten Pangandaran juga menjalankan program Rutilahu, meski cakupannya kecil.
Staff Divisi III Baznas Asep Aripin menyampaikan tahun ini hanya tiga rumah yang mendapat bantuan.
Tidak ada kuota khusus. Yang penting penerimanya masuk kategori fakir miskin.
Asep menjelaskan bahwa rumah yang dibantu harus berdiri di tanah sendiri.
Tidak boleh sedang dalam sengketa.
Dia mengatakan nominalnya beragam.
Dua keluarga mendapat Rp 20 juta.
Sementara satu orang menerima Rp 7 juta karena sebelumnya sudah memperoleh bantuan desa.
Banyak Warga Menunggu, Anggaran Jadi Tantangan Utama
Program Rutilahu sebenarnya sangat dibutuhkan warga.
Namun kemampuan keuangan daerah membuat perbaikan rumah tak bisa dilakukan secara maksimal.
Tahun berganti, jumlah target tetap 50 rumah per tahun, tetapi realisasinya justru menurun.
Keterlibatan Dinsos, Dinas PU, hingga Baznas sedikit membantu, namun jumlah penerima masih jauh dari kebutuhan.
Harapannya, ke depan anggaran bisa lebih kuat agar lebih banyak rumah warga Pangandaran yang layak dihuni kembali.













